KONSEP DASAR PERENCANAAN KOMUNIKASI*)
Posted by: ComDom on: March 13, 2011
Oleh: Dadang Sugiana
Istilah Perencanaan Komunikasi berasal dari kata perencanaan dan komunikasi. Perencanaan sendiri bersumber dari kata rencana yang berarti segala sesuatu yang akan atau harus dilakukan.
Apabila segala sesuatu yang akan atau harus dilakukan itu diupayakan
secara sistematis dan dinyatakan secara tertulis maka disebut
perencanaan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa perencanaan pada
dasarnya adalah suatu proses atau usaha atau tindakan membuat rencana.
Tindakan-tindakan yang dilakukan dalam membuat suatu perencanaan tidak
lain adalah tindakan pengambilan keputusan-keputusan mengenai apa yang
akan dan harus dilakukan. G.R. Terry (Mardikanto, 1992:281) menyatakan
bahwa perencanaan merupakan suatu proses pemilihan dan
menghubung-hubungkan fakta serta menggunakannya untuk menyusun
asumsi-asumsi yang diduga bakal terjadi di masa mendatang untuk kemudian
merumuskan kegiatan-kegiatan yang diusulkan untuk mencapai
tujuan-tujuan yang diharapkan. Hal penting yang perlu dicatat adalah
bahwa suatu perencanaan selalu berorientasi pada masa yang akan datang (future oriented). Sementara itu, komunikasi seperti telah Anda pelajari dalam Modul Pengantar Ilmu Komunikasi, pada
dasarnya adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan, baik secara langsung maupun melalui media dengan tujuan untuk
mengubah perilaku. Menurut Taksonomi Bloom (Winkel, 1990: 132),
perubahan perilaku bisa terjadi dalam ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective domain), maupun ranah psikomotor (psychomotor domain).
Perilaku kognitif adalah perilaku yang berhubungan dengan aspek-aspek
kognisi (kemampuan intelektual atau pengetahuan); perilaku afektif
adalah perilaku yang berhubungan dengan sikap mental; dan perilaku
psikomotorik adalah perilaku yang berhubungan dengan keterampilan (skill). Perubahan perilaku dalam aspek kognitif secara sederhana dapat diartikan sebagai perubahan dari keadaan tidak tahu menjadi tahu; perubahan perilaku afektif adalah perubahan dari tidak mau menjadi mau; dan perubahan perilaku psikomotorik adalah perubahan dari tidak mampu menjadi mampu.Perubahan perilaku seperti diuraikan di atas yang terjadi pada diri komunikan atau sasaran komunikasi tidak dengan sendirinya bisa terjadi pada setiap slesainya suatu kegiatan komunikasi. Perubahan ketiga jenis perilaku tersebut hanya akan terjadi apabila proses komunikasi yang dilakukan benar-benar dirancang dan direncanakan untuk tujuan-tujuan perubahan yang dimaksud. Dengan kata lain, perubahan perilaku komunikan dapat terjadi sesuai dengan yang diharapkan apabila sebelumnya dilakukan perencanaan komunikasi yang matang.
Selanjutnya akan timbul pertanyaan: “Apa dan bagaimana perencanaan komunikasi itu?” Secara sederhana dapat dikemukakan, perencanaan komunikasi adalah pernyataan tertulis mengenai serangkaian tindakan tentang bagaimana suatu kegiatan komunikasi akan atau harus dilakukan agar mencapai perubahan perilaku sesuai dengan yang kita inginkan. Karena kegiatan komunikasi pada dasarnya berupa penyampaian informasi (pesan) oleh komunikator kepada komunikan, maka perencanaan komunikasi terutama menyangkut pada perencanaan komunikator, perencanaan pesan, dan perencanaan media. Pernyataan tertulis tentang segala sesuatu yang akan atau harus dilakukan dalam suatu kegiatan komunikasi tentu saja tidak sekadar paparan begitu saja, tetapi harus merupakan uraian sistematik dan rinci sehingga bisa dijadikan pedoman dalam pelaksanaannya. Suatu perencanaan (termasuk perencanaan komunikasi) yang baik adalah suatu perencanaan yang benar-benar dapat digunakan sebagai pedoman yang dapat membantu memperudah pelaksanaan suatu kegiatan. Mengapa demikian, sebab tidak tertutup kemungkinan bahwa dalam suatu proyek komunikasi orang-orang yang terlibat dalam suatu proses perencanaan belum tentu sekaligus terlibat sebagai pelaksana, dan sebalinya para pelaksana kegiatan komunikasi bisa saja bukan merupakan orang-orang yang terlibat dalam proses perencanaannya. Oleh karena itu, antara kegiatan perencanaan dengan kegiatan pelaksanaan dapat berupa dua kegiatan (proyek) yang masing-masing berdiri sendiri walaupun kedua-duanya berada dalam satu naungan proyek yang sama.
0 komentar:
Posting Komentar